Marissa Haque & Ikang Fawzi semakin Sering Bersama Tampil Berdua

Marissa Haque & Ikang Fawzi semakin Sering Bersama Tampil Berdua
Pasangan Kompak & Islami, Marissa Haque & Ikang Fawzi semakin Sering Bersama Tampil Berdua

Damai dalam Cinta Kasih Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Damai dalam Cinta Kasih Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque
Damai dalam Cinta Kasih Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

"Rumahku Surgaku", Lagu & Syair: Ikang Fawzi, Video Karya Gus Brams

Kiriman Kasih dari Bandung, "Rumahku Surgaku", Lagu & Syair: Ikang Fawzi, Video Karya Gus Brams, 12 april 2011

Drs. H. Ahmad Zulfikar Ikang Fawzi, MBA, Rocker Indonesia Pertama MBA dari UGM

Drs. H. Ahmad Zulfikar Ikang Fawzi, MBA, Rocker Indonesia Pertama MBA dari UGM

Isabella Fawzi Alumni FIB UI (Fakultas Ilmu Budaya) Jur Sastra Inggris & FISIP UI

Isabella Fawzi, ILUNI, Alumni FIB UI (Fakultas Ilmu Budaya) Jurusan Sastra Inggris & FISIP UI

Chikita Fawzi di Trans 7 sebagai 7 Perempuan Indonesia Mendunia 2011: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Chikita Fawzi di Trans 7 sebagai 7 Perempuan Indonesia Mendunia 2011: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Isabella Fawzi First Overseas Duty from Global TV (MMU, Cyberjaya, Malaysia, Jan 2010)

Isabella Fawzi First Overseas Duty from Global TV (MMU, Cyberjaya, Malaysia, Jan 2010)

Chikita Fawzi (Kiki) di TV One 2011, Gerakan "Damai Yuk" untuk Indonesia-Malaysia

Chikita Fawzi (Kiki) di TV One 2011, Gerakan "Damai Yuk" untuk Indonesia-Malaysia: Ikang Fawzi & Marissa Haque

"Ikang Fawzi Live in Musicafe Jakarta", Sutradara: Marissa Haque

Tugas Akhir dari School of Film, Ohio University, Athens, Ohio, USA; Dosen: Prof. Jennifer Granville "Ikang Fawzi Live in Musicafe Jakarta", Sutradara: Marissa Haque

Penyanyi Regae-Rap Hegar Rivai, Sepupu Banten Ikang Fawzi asal New York, USA: Marissa Haque

Penyanyi Regae-Rap Hegar Rivai, Sepupu Banten Ikang Fawzi asal New York, USA: Marissa Haque

(1) 'Sihir Musik' dalam Keluarga Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

(1) 'Sihir Musik' dalam Keluarga Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque (thx to Aras Darmawan & Chikita Fawzi)

(2) 'Sihir Musik' dalam Keluarga Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

(2) 'Sihir Musik' dalam Keluarga Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque (thx to Aras Darmawan & Chikita Fawzi)

Rabu, 13 Juli 2011

Kompak Sekali Marissa-Soraya-Shahnaz Haque Sekeluarga 2011


JAKARTA – Artis Soraya Haqueadik Marissa Haque Fawzi itu sangat peduli dengan kesehatan, sehingga rasa kepeduliaanya tersebut diterapkan di keluarga.

“Aku itu sangat perduli sekali dengan kesehatan dan yang pasti hidup sehat itu harus dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu,” ujar Soraya Haque saat ditemui usai peringatan Hari Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/11/2010).

Lingkungan yang sehat, menurut adik kandung Marissa Haque ini adalah mencuci tangan. Demi menjaga kesehatan keluarganya, pemilik nama lengkap Soraya Jasmine Haque tidak pernah ada rasa lelah untuk selalu mengingatkan betapa pentingnya kesehatan.

“Orang tua kan sifatnya hanya memantau saja, hanya memberikan informasi, tetapi pelaksaannya kembali ke manusia. Saya tak pernah merasa lelah untuk selalu mengingatkan arti penting kesehatan buat kita,” tegasnya.

Dirinya pun tidak memungkiri, kalau sampai saat ini pengetahuan masyarakat luas mengenai kesehatan masih sangat rendah. Soraya menyoroti pembinaan kesehatan di desa, yang dinilainya masih membutuhkan petugas yang mampu menerjemahkan kata ‘sehat’.

“Pengetahuan tentang kesehatan masih sangat rendah, bagaimana kesadaran untuk kesehatan karena banyak sekali pilar-pilar yang kita dapatkan dalam maktup informasi yang ada. Di desa itu kan mengalami stagnan artinya kita membutuhkan orang-orang yang mampu menerjemahkan bahasa kata sehat, sehingga bisa dimengerti oleh masyarakt,” pungkasnya.

Perempuan kelahiran 7 Februari 1965 ini dipercaya menjadi Duta ‘Hellen Keller International‘ untuk mengkampanyekan kesehatan mata. Sementara adiknya, Shahnaz Haque, juga pernah dipercaya sebagai Duta Kesehatan.

Soraya hadir dalam upacara peringatan puncak Hari Kesehatan Nasional bersama Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Kantor Kementerian Kesehatan, sejak pukul 08.00 WIB.(nov)


JAKARTA – Artis Soraya Haqueadik Marissa Haque Fawzi itu sangat peduli dengan kesehatan, sehingga rasa kepeduliaanya tersebut diterapkan di keluarga.

“Aku itu sangat perduli sekali dengan kesehatan dan yang pasti hidup sehat itu harus dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu,” ujar Soraya Haque saat ditemui usai peringatan Hari Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/11/2010).

Lingkungan yang sehat, menurut adik kandung Marissa Haque ini adalah mencuci tangan. Demi menjaga kesehatan keluarganya, pemilik nama lengkap Soraya Jasmine Haque tidak pernah ada rasa lelah untuk selalu mengingatkan betapa pentingnya kesehatan.

“Orang tua kan sifatnya hanya memantau saja, hanya memberikan informasi, tetapi pelaksaannya kembali ke manusia. Saya tak pernah merasa lelah untuk selalu mengingatkan arti penting kesehatan buat kita,” tegasnya.

Dirinya pun tidak memungkiri, kalau sampai saat ini pengetahuan masyarakat luas mengenai kesehatan masih sangat rendah. Soraya menyoroti pembinaan kesehatan di desa, yang dinilainya masih membutuhkan petugas yang mampu menerjemahkan kata ‘sehat’.

“Pengetahuan tentang kesehatan masih sangat rendah, bagaimana kesadaran untuk kesehatan karena banyak sekali pilar-pilar yang kita dapatkan dalam maktup informasi yang ada. Di desa itu kan mengalami stagnan artinya kita membutuhkan orang-orang yang mampu menerjemahkan bahasa kata sehat, sehingga bisa dimengerti oleh masyarakt,” pungkasnya.

Perempuan kelahiran 7 Februari 1965 ini dipercaya menjadi Duta ‘Hellen Keller International‘ untuk mengkampanyekan kesehatan mata. Sementara adiknya, Shahnaz Haque, juga pernah dipercaya sebagai Duta Kesehatan.

Soraya hadir dalam upacara peringatan puncak Hari Kesehatan Nasional bersama Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Kantor Kementerian Kesehatan, sejak pukul 08.00 WIB.(nov)

Jiwa tenang Seimbang Shahnaz Haque Adik dari Marissa Haque



Syuting Guest Room Enjah

Tamu Istimewa Guest Room DAAI TV

Jurnalis : Sutar Soemithra
Fotografer : Sutar Soemithra
Sumber: http://www.tzuchi.or.id/view_berita.php?id=138
foto

* Enjah dan pemeran Enjah, Nina Tamam, hadir dalam syuting episode terakhir 'Guest Room' drama terbaru DAAI TV, 'Senandung Mutiara Hati' yang diangkat dari kisah nyata Enjah.

“Lihatlah perbedaan Enjah yang asli dan yang bukan,” ucap Shahnaz Haque. Enjah dan “Enjah palsu” Nina Tamam serentak tertawa. Tokoh asli dan pemeran Enjah dalam drama terbaru DAAI TV, Senandung Mutiara Hati, menjadi tamu istimewa episode 10, episode terakhir Guest Room drama tersebut yang dipandu oleh Shahnaz Haque. Syutingnya sendiri dilakukan di studio DAAI TV Kamis sore, 28 Agustus 2008.

Drama 10 episode ini diangkat dari kisah nyata Enjah (46) yang pernah mendapatkan bantuan pengobatan dari Tzu Chi karena menderita lumpuh. Enjah –nama akrab Siti Khodijah– kini telah bisa berjalan, tidak lagi kurus kering dan jalan hidupnya pun telah cerah. Rumah produksi Kalyana Shira Film pimpinan Nia Dinata menjadi rekan DAAI TV mengangkatnya ke layar televisi dengan sutradara Reka Wijaya serta Nina Tamam, anggota grup vokal Warna, menjadi pemeran utama tokoh Enjah. “Pertamanya nggak percaya, kok muda, kok cantik,” puji Enjah kepada Nina, “Aktingnya bagus sekali.” Syuting drama ini telah dimulai sejak 21 Juni 2008 lalu dan kini tengah memasuki tahap post production.

Pertanyaan-pertanyaan cerdas dan sesekali menimbulkan keharuan terlontar dari bibir Shahnaz. Enjah sering menanggapinya dengan suara yang agak pelan. Nina yang duduk di samping Enjah kadang harus menepuk bahunya karena Enjah sering tak kuasa menahan haru dan matanya berkaca-kaca. “Impian yang jadi kenyataan,” kata Enjah tentang caranya menyikapi kisah hidupnya di masa lalu yang kini telah menjadi sejarah, “Saya ingin menjadikannya sebagai cermin untuk belajar.”

Kisah hidup Enjah adalah tentang keteguhan hati dan juga “permata” yang dimilikinya pada ketiga anaknya, Dede Sulaeman (15), Aditya Saputra (12), dan Indah Permata Sari (8). “Mama Enjah di balik semua cobaan itu, dapet karunia dari anak-anak yang luar biasa sayang, luar biasa tabah dan kuat,” kesan Nina. “Betapa mereka merupakan satu kesatuan yang utuh yang cinta satu sama lain,” tambahnya.

Nina yang memanggil Enjah dengan sebutan “Mama Enjah” pernah menderita kelainan tulang dan pernah mengikuti terapi. Menurut Nina, mengikuti terapi yang hanya sebentar saja rasanya sangat sakit, “Apalagi Mama Enjah yang lumpuh.” “Dari ujung kepala sampai kaki sakit sekali. Sering nangis,” kenang Enjah. Yang menjadikan Enjah kuat melawan rasa sakit ketika lumpuh sehingga akhirnya bisa berjalan setelah menjalani terapi dan duduk di kursi roda adalah anaknya. “Enjah tidak mau anak-anak Enjah selalu melayani Enjah seperti ini. Enjah pengin liat anak-anak Enjah seperti anak-anak yang lain,” ujar Enjah.

foto foto

Ket : - Tentang harapan Enjah kepada anak-anaknya, Shahnaz Haque yakin dari seorang ibu yang hebat pasti
anak-anaknya kelak akan menjadi hebat juga. (kiri)
- Setelah memerankan kisah nyata Enjah, sikap Nina Tamam terhadap orangtua dan adik-adiknya kini mulai
berubah. Ia menjadi lebih bersedia dimintai pertolongan, padahal sebelumnya ia sering merasa malas.
(kanan)

Anaknya pula yang menjadikan Enjah bisa berdiri setelah menjalani terapi dan duduk di kursi roda. Ketika itu, anak-anaknya terbiasa menaruh baju di rak bawah sehingga Enjah bisa mengambilnya sambil tetap duduk di kursi roda. Pada suatu ketika, anak sulungnya, Dede, menaruh baju-baju tersebut di rak bagian atas. “De, kok jahat bener? Kamu nggak sayang sama Mama?” kata Enjah pada Dede. Dede menyahutnya, “Pokoknya Mama harus belajar. Kapan Mama bisanya kalo nggak belajar?” “Dede, Mama kan nggak bisa, tolong pindahin lagi ke bawah,” pinta Enjah, “Tolonglah, De. Dede nggak sayang sama Mama?” “Justru Dede sayang sama Mama biar Mama bisa, biar Mama usaha. Kalo Mama nggak diginiin, Mama nggak bisa-bisa. Dede nggak mau Mama duduk di kursi roda terus. Dede mau Mama berusaha bisa. Pasti Mama bisa!” Dede memberi semangat. Akhirnya dengan kesal dan marah, Enjah mencoba berdiri dari kursi roda untuk mengambil baju tersebut. “Waktu itu saya berpikir, ‘Mati, matilah. Jatuh, jatuhlah gue’,” kenang Enjah. Tapi ajaib, “Ya Allah, ternyata bisa!” Enjah justru bisa berdiri dan sejak itu ia mulai perlahan melupakan kursi rodanya. Akhirnya setelah sekian lama tersiksa, Enjah bisa berjalan kembali.

Kisah hidup Enjah telah menginspirasi orang, setidaknya bagi Nina yang memerankan tokoh Enjah. Sikap Nina terhadap orangtua dan adik-adiknya pun kini mulai berubah. “Biasanya aku suka take a granted dengan ibuku yang sehat walafiat. Tidak terbayang jika aku ada di posisi mereka,” kata Nina.

Enjah kini berharap anak-anaknya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang banyak. “Ibu hebat garansi anaknya prosentase jadi hebat itu besar,” sahut Shahnaz mantap.

Kamis, 28 April 2011

Keluarga Bahagia Tentu Say No to Poligami: Hendra dari Kapanlagi.com

Marissa Haque Berharap Ikang Tak Poligami
Ikang Fawzi dan Marissa Haque - Isabella Muliawati

Kamis, 28 April 2011

Kapanlagi.com - Pasangan selebritis Ikang Fawzi dan Marissa Haque menyadari bahwa setiap rumah tangga pasti memiliki masalah dan konflik. Namun sebagai kuncinya, menurut Marissa adalah komunikasi, dan tidak memendam persoalan.

"Komunikasi, ojo dipendem nanti mati muda. Terbuka tapi ada metodenya," ungkap Marissa Haque Saat ditemui di kediamannya di Kawasan Bintaro, Tangerang, Banten, Rabu (14/04/2011) lalu.

Marissa Haque yang didampingi Ikang Fawzi dan anak sulungnya, Isabella Muliawati Fawzi, tengah menggelar ulang tahun pernikahan ke-24. Dia mengaku sangat menikmati kebersamaan dalam keluarga, dengan segala sesuatu yang diraih hingga saat ini.

"Harapannya mudah-mudahan satu istri satu suami sampai mati. Begitupun dengan anak-anak dan mantu-mantunya satu istri satu suami sampai mati. Aku selalu berdoa ya Allah semoga bapaknya anak-anak tidak berpoligami, itu dari hati yang paling dalam," ungkap Marissa yang melirik ke arah Ikang.

Keinginan yang ingin diraih Marissa bersama keluarga dalam waktu dekat adalah bisa beribadah umroh bersama. Meski sebelumnya pernah dijalankan, namun saat itu kedua anaknya masih terlalu kecil.

"Ingin umroh bersama anak-anak lagi. Kan dulu mereka masih kecil-kecil. Beberapa kali kita berangkat anak-anak sibuk dengan ke pekerjaannya masing-masing," ungkapnya.

Sementara Marsha Chikita Fawzi, anak kedua, tidak nampak dalam kebersamaan tersebut, karena tengah berada di luar negeri untuk sebuah pekerjaan. Namun tidak menyurutkan keceriaan keluarga dalam merayakan ulang tahun pernikahan.

"Kalau aku setiap sholat selalu berdoa buat kedua orang tua ku biar bahagia selalu, sehat walafiat, dikasih umur panjang, selamat dunia akhirat," pungkas Isabella Muliawati Fawzi. (kpl/hen/dar)

Warta Kota, Depok: Marissa Haque Fawzi Jadi Motivator UN 2011


Depok. Warta Kota
Sebanyak 57.974 pelajar di Kota Depok terdaftar untuk mengikuti ujian nasional (UN yang digelar pada pertengahan April 2011

Untuk SMA/SMK dan sederajat ujiannya tanggal 18-21 April dan ujian susulan 25-28 April. Untuk SMP dan sederajat tanggal 25-28 April, sedangkan untuk SD tanggal 31 Aprtl-5 Maret 2011.” kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok. Siti Chairtyah. di ruang kerjanya. Selasa (22/2).

Mcnurut Siti, para pelajar kelas 3 SMK saat Ini tengah melakukan ujian praktik dengan sistem kompetitif. Penilaian atas ujian yang dilangsungkan 14 Februari-14 Maret Ini dilakukan oleh guru sekolah masing-masing dan oleh tenaga dari Dunia Usaha dan Dunia Industri IDlDII Ujian praktik Hu terbilang ketat karena minimal nilainya tujuh.

Dalam persiapan menghadapi UN Itu. sebagian besar pelajar mengikuti bimbingan belajar (blm-bel) di sekolah mereka maupun di tempat lain, di samping belajar lebih keras di rumah masing-masing.
Siti yakin tingkat kelulusan UN di Kota Depok tahun Ini mencapai 100 persen.

Kelulusannya memakai standar kompetensi kelulusan (SKL). Artinya, kelulusan siswa-siswitidak hanya dari nilai UN, tetapi Juga dari nilai rapor dan lainnya. Pelajar SMA telah selesai fry out. Rata-rata mereka bisa melalulnya dengan baik. Upi hasilnya baru ketahuan pekan depan.” ujarnya.
Untuk lebih memantapkan diri dalam menghadapi UN. kata Siti, para pelajar Itu Juga akan mendapatkan bimbingan mental, antara lain dari Ustaz Jefri, Ustaz Iwan, dan motivator Marissa Haque. Kemudian agar konsentrasi peserta UN tidak buyar maka pada pelaksanaan UN tidak disertakan Tim Pemantau Independen (TO) serta pihaknya meminta agar polisi yang terlibat mengamankan Jalannya UN Jangan terlalu banyak. Sebab, banyak siswa yang grogi apabila terdapat banyak polisi di lokasi ujian.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Sri Rahayu Purwatiningsih membenarkan bahwa bebrdasarkan pantauannya persiapan pelajar di Depok dalam menghadapi UN sudah dilakukan dengan baik. Para pelajar Itu sudah belajar keras. Kami Juga berharap peran serta orangtua supaya anak-anak Itu tetap fokus UN. Insya Allah kami yakin lulus semua,” kata legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Itu.

Pada tahun lalu sekitar 500 siswa-siswi SMA di Kota Depok diterima di perguruan tinggi negeri melaluijalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Siswa (PMDK). Dengan dala Itu maka dimungkinkan pula sekitar 500 pelajar SMA Depok akan diterima melalui PMDK pada tahun Ini. Adapun pelajar yang berhak Ikut seleksi PMDK adalah mereka yang masuk 10 besar sejak kelas 1 hingga kelas 3. (dod)

Nordin Hidayat (Gatra, Saudi Arabia): Investigasi Haji Marissa Haque Fawzi


Marissa Haque
Investigasi Marissa Haque

Marissa Haque (GATRA/Edward Luhukay)BERBEKAL handycam, selama dua pekan Marissa Haque, 42 tahun, mengumpulkan data seputar penyelenggaraan haji 2005. Sebagai bagian Tim Pengawas Haji 2005, anggota Komisi VIII DPR-RI itu kerap terlihat di lapangan menemui para jamaah haji dan pengurus maktab (kantor yang menangani segala akomodasi dan transportasi jamaah haji selama di Saudi). Saking giatnya bekerja, kadang sampai pukul 23.00, Icha --panggilan akrabnya-- sempat ditinggal sejawatnya.

"Dengan data audiovisual, keterangan narasumber tidak bisa dimanipulasi. Semuanya otentik," katanya kepada Nordin Hidayat dari Gatra. Tugas Icha makin mudah karena wajahnya cukup dikenal para jamaah. Tak jarang mereka meminta berfoto bareng.

[Apa & Siapa, Gatra Edisi 15 Beredar Senin, 21 Februari 2005]

Ketenangan Investigasi Marissa Haque (DPR RI, 2005) karena Dukungan Ikang Fawzi Suaminya


Investigasi Marissa Haque

Sumber (1): http://www.infoanda.com/id/link.php?lh=VANUAAcDCQMG

Sumber (2): www.marissahaque-haji2005.com/



BERBEKAL handycam, selama dua pekan Marissa Haque, 42 tahun, mengumpulkan data seputar penyelenggaraan haji 2005. Sebagai bagian Tim Pengawas Haji 2005, anggota Komisi VIII DPR-RI itu kerap terlihat di lapangan menemui para jamaah haji dan pengurus maktab (kantor yang menangani segala akomodasi dan transportasi jamaah haji selama di Saudi). Saking giatnya bekerja, kadang sampai pukul 23.00, Icha --panggilan akrabnya-- sempat ditinggal sejawatnya.

"Dengan data audiovisual, keterangan narasumber tidak bisa dimanipulasi.

Ikang Fawzi & Marissa Haque bersama FH UGM, Feb 2011 (Kaliurang, Korban Merapi)

Ikang Fawzi & Marissa Haque bersama FH UGM, Feb 2011 (Kaliurang, Yogyakarta, Berbaur dengan Korban Merapi)

Ikang Fawzi Lancar Menjelaskan "Konsep Pendidikan Anak dengan Total Cinta"



Program Pak Suwarna LP3I Pondok Gede, Ikang Fawzi (Suami Marissa Haque, DUta LP3I) Lancar Menjelaskan "Konsep Pendidikan Anak dengan Total Cinta"

Bunda Marissa Haque Fawzi Duta LP3I 2010-2012, "Anak& Pendidikan di dlam Rumah"

Karya Pak Suwarna LP3I Pondok Gede, Bunda Marissa Haque Fawzi Duta LP3I 2010-2012, "Anak& Pendidikan di dlam Rumah"

"Renungan", album Musik Marissa Haque by Fariz RM

"Renungan", album Musik Marissa Haque by Fariz RM (the first and the last!) Sebuah cerita sebelum perjumpaan dengan Ikang Fawzi suaminya tahun 1982, (kala itu Ikang Fawzi masih merencanakan pernikahan dengan Christine Panjaitan)

Entri Populer